Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2024

Kerukunan Menciptakan Kedamaian

Gambar
 " Hendaklah kamu saling mengasihi  sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. " (Roma 12:10-TB2) Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural dengan memiliki berbagai macam agama, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, dan lain-lain. Dengan beraneka ragam perbedaan yang ada ini menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar. Perbedaan yang ada tidak perlu untuk kita samakan atau satukan. Dengan perbedaan-perbedaan yang ada justru kita belajar untuk mengenal satu dengan yang lain dan menghargai perbedaan yang ada. Tentunya kita bersyukur memiliki bangsa yang besar dan beraneka ragam adat istiadat, bahasa, suku bangsa, agama. Itu berarti bahwa kita senantiasa menjaga keberadaan  dan martabat bangsa kita. Kita tentu ingat dengan slogan Bhineka Tunggal Ika yang berarti meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Sekalipun bangsa kita memiliki banyak sekali perbedaannya, namun kita belajar untuk tetap menjaga agar bangsa Indonesia ini tetap bersatu...

Jerih Payahmu Tidak Sia-Sia

(I Korintus 15:50-58) " Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia ." (I Korintus 15:58-TB2) Seringkali orang muda (generasi z) memilih untuk melakukan hal-hal atau pekerjaan yang dianggap hasilnya banyak dengan kerja keras yang minim. Mengapa? Karena orang muda sekarang ingin sesuatu yang instan, kalau bisa tidak membutuhkan banyak usaha tetapi sebaliknya ingin hasil yang lebih. Tanpa banyak berjerih lelah namun ingin mendapatkan hasil yang luar biasa. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan keadaan orang zaman dahulu (generasi baby boomers) mestinya mereka lebih banyak bekerja keras dan minim hasil yang didapat. Hal ini tentunya menimbulkan perbedaan-perbedaan usaha dan hasil. Kita mencoba melihat yang terjadi dengan Yesus bagaimana Ia mengalami penderitaan yang luar biasa, disiksa, dihajar, didera, difitna...