Jerih Payahmu Tidak Sia-Sia
(I Korintus 15:50-58)
"Karena itu, Saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (I Korintus 15:58-TB2)
Seringkali orang muda (generasi z) memilih
untuk melakukan hal-hal atau pekerjaan yang dianggap hasilnya banyak dengan
kerja keras yang minim. Mengapa? Karena orang muda sekarang ingin sesuatu yang
instan, kalau bisa tidak membutuhkan banyak usaha tetapi sebaliknya ingin hasil
yang lebih. Tanpa banyak berjerih lelah namun ingin mendapatkan hasil yang luar
biasa. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan keadaan orang zaman
dahulu (generasi baby boomers) mestinya mereka lebih banyak bekerja keras dan
minim hasil yang didapat. Hal ini tentunya menimbulkan perbedaan-perbedaan usaha dan hasil.
Kita mencoba melihat yang terjadi dengan
Yesus bagaimana Ia mengalami penderitaan yang luar biasa, disiksa, dihajar,
didera, difitnah dan banyak penderitaan lain yang harus Yesus terima. Jika kita
melihat penderitaan Yesus ini mestinya jauh lebih berat dari apa yang kita
hadapi. Masing-masing kita pasti mempunyai tingkat penderitaan yang
berbeda-beda. Namun, beruntungnya kita bahwa ada Allah yang senantiasa menolong
kita dalam menghadapi berbagai macam penderitaan hidup saat ini. Maka seperti
pujian “Tuhanku tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti. Cobaan yang
engkau alami tak melebihi kekuatanmu”.
Perlu kita ingat bahwa pengorbanan dan
penderitaan Yesus di kayu salib membuktikan cintaNya kepada kita bahwa Dia
sangat mengasihi kita dengan luar biasa. Pengorbanannya merupakan keteladanan
bagi kita untuk dapat terus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan inilah
bentuk kemenangan Tuhan, Ia mampu mengalahkan maut. Demikian juga kita dimampukan
dalam menghadapi situasi dan kondisi yang berat sekalipun.
Kalimat jerih payahmu tidak sia-sia
mempunyai arti bahwa segala sesuatu yang kita lakukan berguna atau bermanfaat,
bahkan menjadi berkat. Misalnya saja pohon rambutan yang sudah besar dan lama
ditunggu buahnya tetapi tidak kunjung berbuah. Setiap kali ada bunganya, tetap
saja tidak berbuah. Akhirnya pohon itu ditebang karena dianggap tidak berguna,
tidak menghasilkan buah. Namun kita melihat bahwa apa yang kita lakukan
terlebih dengan iman kita. Kesetiaan dan ketaatan kita dalam mengikut Yesus
menjadi tidak sia-sia karena kita tahu bahwa dengan berjerih lelah saat ini
maka kita akan menerima mahkota kehidupan.
Komentar
Posting Komentar