Berserah dalam Anugerah

          


 
Pasca kenaikan Tuhan Kesurga, para murid menerima Roh Kudus. Sang Penolong yang diutus dan representasi Tuhan sendiri yang berdiam disetiap umatNya. Kisah perjalanan pelayanan para Muridnya di KPR 4 : 23-31 menyatakan bahwa akan ada situasi yang mengancam pemberitaan Injil dan pernyebar luasan kerajaanNya. Perikop ini adalah ungkapan doa yang dipanjatkan muridNya yang baru saja dibebaskan karena persekusi. Para Rasul memohon kan doa agar mereka diberi keberanian. Hal yang sangat berbeda ditemukan dalam seruan doa mereka, mereka tidak meminta untuk perlindungan, tidak meminta untuk dijauhkan dari segala kesulitan, tetapi yang mereka minta adalah keberanian dalam memberitakan injil.
Mengapa mereka meminta keberanian? Jawabannya adalah karena perintah ini tidak memiliki akhir, mereka mengerti bahwa pasti ada rintangan yang hebat yang pasti mereka hadapi, salah satu bukti adalah kita semua tahu tahun 64 Kota Roma menjadi Episentrum dimana umat Kristen menghadapi penganiyaan yang hebat. Dicatat bahwa umat Kristen menghadapi persekusi, mereka difitnahkan sebagai pelaku penghancuran kota Roma oleh kaisar Nero. Akhirnya mereka menjadi sasaran kemarahan penduduk Roma dan bahaya dari antar mereka yang diikat dan dibakar hidup-hidup sebagai pelita/lampu jalanan kota Roma.

Nats suci hari ini menyatakan bahwa muridNya akan menghadapi persekusi yang hebat. Hal yang perlu diperhatikan yaitu mereka tidak meminta untuk dihindarkan dari persekusi, dilindungi maupun diberikan kemudahan. Mereka meminta untuk diberikan keberanian. Kata Keberanian disini dipergunakan kata : Bold. Bahasa Inggris kata berani ada 3 arti bahasa Inggris yaitu : Dare, Brave, dan Bold. Kata Dare memiliki arti berani karena adanya tantangan. Kata berani selanjutnya yaitu Brave, yaitu keberanian yang muncul karena tidak adanya pilihan lain untuk tidak berani. Kata berani yang terakhir memiliki arti sebagai keberanian yang muncul karena adanya semangat yang muncul dari beking atau keberanian karena dukungan, keberanian yang kadang melewati norma aturan yang berlaku. Jika dalam situasi saat itu, maka keberanian yang dimaksud adalah keberanian karena Roh Kudus. Roh Kudus yang berdiam dan mendukung pelayanan para murid-murid. Apa yang dilakukan yaitu melewati norma atau tatanan yang ada. Kita tentu tahu bahwa tatanan ke-Yahudian saat itu adalah aturan yang sudah tertata. Hukum Taurat dan perantinya merupakan suatu hal yang fundamental, tetapi warta Injil membongkar tatanan itu. Inilah suatu pekerjaan yang membutuhkan keberanian yang besar. Mengenal Injil dan kebenaran merupakan suatu anugerah, sedangkan mewartakanya adalah tugas. Untuk itu sebagai pelaksana mandat ini wajib berserah dalam anugerah Tuhan.  (Agung Budiprasetyo R.)

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEGAH STUNTING DENGAN 5 HAL PENTING

Protestan Merayakan Rabu Abu?...