QUO VADIS DOMINE ?

REFLEKSI UMAT KRISTEN DITENGAH PANDEMI COVID19

..”Mau kemana Tuhan? “.. Kalimat ini terkenal dalam sejarah gereja yaitu saat Rasul Petrus dalam perjalanan pergi meninggalkan kota Roma yang sedang terjadi peristiwa aniaya terhadap orang Kristen abad mula-mula. Rasul Petrus bertemu dengan Tuhan Yesus dalam perjalannya. Kalimat tersebut menurut tulisan Apokrif  gereja mula-mula dilontarkan ke pada Tuhan Yesus oleh Petrus.  Tuhan Yesus menjawab "Aku hendak kembali ke Roma untuk disalibkan kembali" (Venio Romam iterum crucifigi) membuat Petrus menyadari panggilannya dan ia pun berbalik kembali ke Roma; kemudian ia disalibkan secara terbalik dan menjadi martir di sana.

Bulan ini genap secara nasional 16 bulan kurang lebih status pandemi di Indonesia. Dari data yang dapat di akses dari berbagai sumber, terdapat 1 juta lebih kasus di Indonesia.  Ribuan jiwa meninggal terus bertambah. Segala sektor yang ada juga terdampak pandemi. Salah satunya keagamaan. Ibadah diadakan secara Daring/online menggunakan gawai seluler. Sektor pendidikan juga tak luput dari dampak pendemi ini hingga saat ini proses kegiatan pendidikan diadakan secara online. Pendidikan dan keagamaan adalah sektor yang sangat siginifkan perubahan teknis dan metodenya. Untuk keagamaan praktek ibadah menjadi ibadah online memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan antara lain :

Kelebihan

Kekurangan

Sangat aman dari interaksi komunal yang masif

Sebagai mahluk Sosial, interaksi sosial diperlukan

Waktu ibadah yang lebih fleksibel dapat dilakukan kapan saja

Kadang karena fleksibelnya, sehinga malah terlupakan

Durasi waktu yang tidak sepanjang ibadah umum on site

Karena waktu yang singkat kadang dianggap sepele

Persiapan diri yang lebih singkat

Karena mengangap ibadah di rumah, maka persiapan seadaanya : tidak perlu mandi, berpakaian ala kadarnya

Sikap tubuh yang lebih rileks

Karena rileksnya bahkan kadang sambil tiduran, bahkan sambil makan/minum ringan

Pemberian persembahan yang bisa diakumulasi saat akhir/awal bulan

Karena fleksibelnya, tidak on site persembahan, kadang lupa untuk memberikan persembahan

Menghangatkan persekutuan antar sesama anggota keluarga

Konsentrasi beribadah tidak sebaik ibadah komunal gereja. Banyak gangguan

Sebagai bagian dari umat Kristus, orang percaya diperhadapkan dengan realita bagaimana sikap kita dalam menghadapi pandemi ini. Ada beberapa kemungkinan sikap kita yaitu : Kita acuh dan mengangap tidak ada Pandemi, sehingga abai. Kita takut bahkan paranoid, atau kita menyikapi dengan bijak? Kadang kala, tidak bisa dipungkiri kita kadang bersikap acuh, karena sudah lelah dengan situasi yang ada. Implikasinya adalah. Orang percaya malah kadang ikut abai dalam situasi ini. Awalnya kita konsern dengan Protokol Kesehatan, sekarang sudah mulai lengah dan jengah dengan Prokes  5 M [Mencuci tangan, Menggunakan Masker, Menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan]. Fakta yang sangat nyata adalah : Perhatikan dan amati, Berapa banyak orang yang masih cuci tangan sebelum berbelanja di toko/swalayan/pasar/masuk ke Kantor swasta maupun pemerintahan/saat ambil uang di Mesin ATM? Dan masih banyak contoh ringan lainnya.

Keadaan ini menjadi pertanyaan bagi kita, masihkah kita bertangung jawab sepenuhnya dihadapan Tuhan dalam keseharian kita di masa pandemi ini? Atau kita lari dari tanggung jawab dan hanya memikirkan diri kita sendiri, sehingga dalam self talk dan kontemplasi, kita bertemu Tuhan yang memikul Salib dan kita bertanya mau kemana Tuhan /Quo Vadis Domine?. Rasul Petrus kemudian sadar dan tahu apa yang seharusnya dilakukan. Ia kembali ke kota Roma berjuang dalam pelayanan hingga akhir. Tuhan memberikan kekuatan saat ia diekseskusi dengan cara Salib. Demikian juga dengan kita orang percaya, Pandemi masih melanda, janganlah lelah dan acuh. Kitalah salah satu agen perubahan dan dimasa pandemi ini. Suarakanlah kebaikan, kebenaran dan kepedulian. Salah satunya untuk tetap mengkampanyekan prokes 5M. Orang percaya yang sadar panggilannya adalah yang benar-benar berdoa dan Tuhanlah yang akan menuntun dalam doa itu untuk bergerak dan melakukan tugas amanat kehidupan ini. [ABR]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEGAH STUNTING DENGAN 5 HAL PENTING

Berserah dalam Anugerah

Protestan Merayakan Rabu Abu?...