1. Jangan menikah di usia terlalu muda Usia terlalu muda u akan membawa dampak kurang matangnya organ reprodukasi dan perkembangan optimal dari calon pasangan, contohnya ada yang menikah diusia 15 tahun, tentu hal ini dampaknya adalah belum optimal perkembangan organ tubuh. Kestabilan emosionalpun belum optimal 2. Menikahlah dengan persiapan lahir dan batin yang ideal, usahakan menikah disaat sudah memiliki perkerjaan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan karena dengan memiliki pekerjaan maka usaha untuk pemenuhan kebutuhan biaya hidup akan berjalan dengan baik 3. Menikahlah bukan karena emosional sesaat. Cukup banyak ditemui pasangan menikah karena letupan emosional sesat. Antara lain karena rasa "cinta monyet " sebatas perasaan sesaat. 4. Menikahlah saat paham apa hakikat menikah. Hakikat menikah adalah mulia dalam pernikahan Kristen yaitu menghadirkan miniatur kerajaan Tuhan 5. Menikahlah karena cinta dan kasih. Menikah yang ideal dasar utamanya adal...
Pasca kenaikan Tuhan Kesurga, para murid menerima Roh Kudus. Sang Penolong yang diutus dan representasi Tuhan sendiri yang berdiam disetiap umatNya. Kisah perjalanan pelayanan para Muridnya di KPR 4 : 23-31 menyatakan bahwa akan ada situasi yang mengancam pemberitaan Injil dan pernyebar luasan kerajaanNya. Perikop ini adalah ungkapan doa yang dipanjatkan muridNya yang baru saja dibebaskan karena persekusi. Para Rasul memohon kan doa agar mereka diberi keberanian. Hal yang sangat berbeda ditemukan dalam seruan doa mereka, mereka tidak meminta untuk perlindungan, tidak meminta untuk dijauhkan dari segala kesulitan, tetapi yang mereka minta adalah keberanian dalam memberitakan injil. Mengapa mereka meminta keberanian? Jawabannya adalah karena perintah ini tidak memiliki akhir, mereka mengerti bahwa pasti ada rintangan yang hebat yang pasti mereka hadapi, salah satu bukti adalah kita semua tahu tahun 64 Kota Roma menjadi Episentru...
Berdasarkan Petikan Artikel Quora : Author : Prasetyo 6 April 2025 Sebelum bahas lebih jauh, yuk cari tahu dulu sekilas asal-usul tradisi Rabu Abu ini. Sejarah Rabu Abu Bagi umat Katolik, Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah. Masa Prapaskah itu berlangsung 6 minggu, disertai dengan puasa 40 hari (meneladani puasa Yesus di padang gurun). Awalnya, gereja mula-mula (abad 1-2) hanya mempraktikkan puasa singkat sebelum Paskah. Lalu abad 3-4 mulai muncul masa puasa lebih panjang, dan akhirnya jadi 40 hari di sekitar abad 5-7. Tradisi Rabu Abu sendiri gak ada di gereja mula-mula. Tradisi ini baru muncul sekitar abad 8, lalu makin populer di abad 10. Baru di tahun 1091, Paus Urbanus II resmi menetapkannya dalam Konsili Benevento. Selama 500 tahun berikutnya Rabu Abu menjadi tradisi yang sangat mengakar di gereja Katolik. Funfact Rabu Abu: Nama resminya di Gereja Katolik adalah Dies Cinerum atau Hari Abu ( The Day of Ashes ), tapi lebih dik...
Komentar
Posting Komentar