PERTEMUAN GARA KRISTEN DAN GEREJA-GEREJA WILAYAH KECAMATAN TRANGKIL

Kesatuan, Persaudaraan dan kebersamaan adalah hal yang mutlak ada dalam kehidupan keimanan warga Kristen, dalam hal ini gereja-gereja di Kecamatan Trangkil, Kab. Pati. Gara Kristen Bp. Ayub Rulian berserta Bamag mengadakan pertemuan kebersamaan pada hari Kamis 1 April 2022 di GKMI Cabang Karangwage, Trangkil. 


Acara dimulai tepat pukul 10.00. Diawali dengan pujian dan doa. Pembukaan acara ini diisi dengan Renungan singkat dan pemaparan dan sosialisasi BAMAG yang dihadiri oleh pengurus BAMAG Pati yaitu Pdt. Otniel selaku Ketua dan Pdt. Didik Hartono selaku Sekum BAMAG. Kegiatan ini dihadiri oleh 11 Gereja yang ada di  Kecamatan Trangkil. GITJ, GKMI, G. Baptis, GPdI, GKB dll. Perwakilan gereja-gereja dalam acara tersebut adalah : Pdt/Gembala dan juga Majelis-aktifis.


Acara ini juga dihadiri oleh 2 Penyuluh Agama Kristen Pati : Bp. Kriswanto dan Agung Budiprasetyo. Bertugas dalam mengiringi musik dan memimpin pujian. Setelah pemaparan dari BAMAG kemudian dilanjutkan dengan pemaparan tentang seruan kesatuan, persaudaraan dan kebersamaan oleh Bp. Gara Kristen Pati : Bp. Ayub Rulian. Pada kesempatan itu menyampaikan bahwa, jangan sampai ada dan minimalisirlah perpecahan, doktrin bisa berbeda, Tata ibadah Minggu pasti tidak sama, tetapi janganlah sampai terjadi perpecahan, "pencurian Domba" dan merasa paling lurus dalam mengikuti jalan Tuhan. 



Pdt. Didik Hatono dalam pemaparan materinya Menjelaskan apa itu BAMAG, program dan kegiatannya. Salah satu yang ditegaskan oleh Pdt. Didik yaitu Bamag tidak akan pernah menyentuh ranah politik praktis dalam program dan kegiatannya, juga tidak berfokus pada acara seremoni ibadah bersama seperti : Natal, Paskah dan hari besar keagamaan lainnya. Bamag berkegiatan dalam penjangkauan jiwa, menggalang sinergitas antar gereja dan kerjasama pelayanan dalam lingkup Kabupaten Pati. 

Akhirnya kegiatan ini ditutup dengan Tanya jawab oleh gereja-gereja yang ada di Kecamatan Trangkil, pertanyaan yang ada dijawab oleh Bp. Ayub dan Perwakilan Bamag Pdt. Didik. Acara diakhiri dengan Doa oleh Pdt. Otniel dan berakhir di Jam 12.00. Ut Umnos Unum Sint


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEGAH STUNTING DENGAN 5 HAL PENTING

Gambar
  1. Jangan menikah di usia terlalu muda Usia terlalu muda u akan membawa dampak kurang matangnya organ reprodukasi  dan perkembangan optimal dari calon pasangan, contohnya ada yang menikah diusia 15 tahun, tentu hal ini dampaknya adalah belum optimal perkembangan organ tubuh. Kestabilan emosionalpun belum optimal 2. Menikahlah dengan persiapan lahir dan batin yang ideal, usahakan menikah disaat sudah memiliki perkerjaan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan karena dengan memiliki pekerjaan maka usaha untuk  pemenuhan kebutuhan biaya hidup akan berjalan dengan baik 3. Menikahlah bukan karena emosional sesaat. Cukup banyak ditemui pasangan menikah karena letupan emosional sesat. Antara lain karena rasa "cinta monyet " sebatas perasaan sesaat.   4. Menikahlah saat paham apa hakikat menikah. Hakikat menikah adalah mulia dalam pernikahan Kristen yaitu menghadirkan miniatur kerajaan Tuhan 5. Menikahlah karena cinta dan kasih. Menikah yang ideal dasar utamanya adal...
Baca selengkapnya

Berserah dalam Anugerah

Gambar
               Pasca kenaikan Tuhan Kesurga, para murid menerima Roh Kudus. Sang Penolong yang diutus dan representasi Tuhan sendiri yang berdiam disetiap umatNya. Kisah perjalanan pelayanan para Muridnya di KPR 4 : 23-31 menyatakan bahwa akan ada situasi yang mengancam pemberitaan Injil dan pernyebar luasan kerajaanNya. Perikop ini adalah ungkapan doa yang dipanjatkan muridNya yang baru saja dibebaskan karena persekusi. Para Rasul memohon kan doa agar mereka diberi keberanian. Hal yang sangat berbeda ditemukan dalam seruan doa mereka, mereka tidak meminta untuk perlindungan, tidak meminta untuk dijauhkan dari segala kesulitan, tetapi yang mereka minta adalah keberanian dalam memberitakan injil. Mengapa mereka meminta keberanian? Jawabannya adalah karena perintah ini tidak memiliki akhir, mereka mengerti bahwa pasti ada rintangan yang hebat yang pasti mereka hadapi, salah satu bukti adalah kita semua tahu tahun 64 Kota Roma menjadi Episentru...
Baca selengkapnya

Protestan Merayakan Rabu Abu?...

Gambar
Berdasarkan Petikan Artikel Quora :  Author :  Prasetyo 6 April 2025 Sebelum bahas lebih jauh, yuk cari tahu dulu sekilas asal-usul tradisi Rabu Abu ini. Sejarah Rabu Abu Bagi umat Katolik, Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah. Masa Prapaskah itu berlangsung 6 minggu, disertai dengan puasa 40 hari (meneladani puasa Yesus di padang gurun). Awalnya, gereja mula-mula (abad 1-2) hanya mempraktikkan puasa singkat sebelum Paskah. Lalu abad 3-4 mulai muncul masa puasa lebih panjang, dan akhirnya jadi 40 hari di sekitar abad 5-7. Tradisi Rabu Abu sendiri gak ada di gereja mula-mula.  Tradisi ini baru muncul sekitar abad 8, lalu makin populer di abad 10. Baru di tahun 1091, Paus Urbanus II resmi menetapkannya dalam Konsili Benevento. Selama 500 tahun berikutnya Rabu Abu menjadi tradisi yang sangat mengakar di gereja Katolik.   Funfact Rabu Abu: Nama resminya di Gereja Katolik adalah  Dies Cinerum  atau Hari Abu ( The Day of Ashes ), tapi lebih dik...
Baca selengkapnya