Moderasi beragama dan Kristen Moderat

 

Bersama Tuhan dalam keseharian

Ayub 23 : 1–17

Kisah perjalanan kehidupan Ayub adalah fakta bahwa tokoh Ayub adalah tokoh yang otentik, murni dan utu dalam menjalani kehidupan bersama Tuhan. Ia dicoba, diuji dan ditempa serta harus menghadapi situasi, nasehat yang mungkin keras dalam proses perjalanan kehdupannya. Akhir dari kisah tokoh ayub tentu saja kita mengetahui, Ia menang dalam pergumulannya. Penyertaan Tuhan terjadi atas hidupnya. Dalam nats diatas, kita melihat Ayub dalam penderitaannya sebagai ujian iman dan kasihnya kepada Tuhan.  Ayub tetap beriman kepada Allah walau pun dia harus kehilangan banyak hal mulai dari harta maupun orang-orang yang sangat ia kasihi.  Ujian iman yang sungguh sangat berat yang memunculkan siapa sebenarnya Ayub dihadapan teman-temannya Elifas, Bildad dan Zofar.  Dan tentu saja Ayub tidak perlu menyembunyikan siapa dirinya di hadapan Tuhan, karena Tuhan sangat mengenal dirinya, mengetahui jalan hidupnya dan ia tidak bersembunyi kemanapun.  Demikianlah Ayub diuji dihadapan Allah, dan didapati seperti emas.

Melalui teks di atas kita belajar siapa diri kita sebenarnya di hadapan Allah, ungkapan Bahasa latin Coram Deo melukiskan hubungan pribadi kita di hadapan Allah yang tidak ada tersebunyi sedikit pun di hadapan Allah. Seperti halnya seorang Presiden Sukarno sangat mengenal secara pribadi seorang kepercayaannya yang setia Johannes Leimena, terlebih Tuhan sangat mengenal secara mendalam siapa diri kita sebenarnya.   Kesadaran kita akan makna Coram Deo meneguhkan kita untuk terus taat dan setia kepadaNya. Setia dan tahu bagaimana bersikap dan menyatakan terang Tuhan dimana kita ada. Menjadi saksi dan agen kasih Tuhan adalah tugas kita. 

             

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CEGAH STUNTING DENGAN 5 HAL PENTING

Berserah dalam Anugerah

Protestan Merayakan Rabu Abu?...