Menjaga Hubungan di Tengah Masyarakat Plural
“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat” (Roma 12:10).
Kita hidup di tengah-tengah
masyarakat yang plural. Dengan berbagai latar belakang yang ada, baik budaya,
bahasa, etnis, agama, dll. Kita menyadari bahwa satu orang dengan yang lain
memiliki perbedaan. Namun, perbedaan bukanlah menjadi hal yang mendasar dan
harus kita perdebatkan ataupun harus kita sama ratakan. Justru dengan adanya
perbedaan, kita belajar untuk saling menghormati satu sama lain.
Rasul Paulus pernah menasihatkan
agar orang percaya harus saling mengasihi sebagai saudara. Meskipun kita
berbeda latar belakangnya, tetapi kasih persaudaraan menjadi bekal kita tentang
persatuan dan kesatuan bangsa. Kita mengasihi sama seperti Kristus meneladankan
kasih persaudaraan di antara kita. Demikian pula kasih sebagai dasar kita
melakukan setiap aktivitas yang ada. Persaudaraan sebagai pengikat dalam kita
menyatakan kasih Kristus bagi sesama.
Sebagai seorang beriman, sudah
semestinya kita mengasihi sesama dan saudara seiman dengan penuh ketulusan, kemurahan,
dan kelembutan. Menjaga hubungan yang harmonis di dalam masyarakat menjadi hal
yang baik untuk terus kita wujudnyatakan di tengah masyarakat. Kadangkala orang
lebih memilih untuk memperuncing permasalahan dan perbedaan dan lebih memilih
permusuhan. Akan tetapi kita sebagai pengikut Kristus diajak untuk saling
menghormati satu dengan yang lain.
Dengan menghormati yang liyan,
justru di sanalah kita dipanggil untuk menyatakan karya Allah. Kita bisa ikut
memperhatikan kesejahteraan, kebersamaan dan ikut berpartisipasi membangun
persatuan dan kesatuan. Wujud nyata misalnya sikap saling menolong dan gotong
royong membuat beban yang berat akan terasa lebih ringan. Maka mari kita
wujudkan sikap untuk saling menghormati dan menghargai sungguh-sungguh agar
damai sejahtera hadir di tengah-tengah kita. (gloria kristianti)
Komentar
Posting Komentar